Ini adalah thread ke-1 dari serial artikel “Dibalik Money Game”.  Pada 
thread ini ane ingin membahas tentang Sejarah Ponzy.  Apa itu Ponzy??  
Siapakah Ponzy itu?! Lets cekidot... 
 SEJARAH PONZY
 Selama ini jika kita berbicara mengenai money game, pasti kita selalu 
mendengar nama lain seperti skema piramida atau skema ponzy, nah apa 
sebenarnya skema ponzy tersebut? Ternyata kata ponzy di ambil dari 
seorang penipu terkenal dan terdasyat di zaman nya, heran kan?
 
Nah mudah mudahan setelah ane ulas sejarah tentang Mr. Ponzy ini kita 
jadi terbebas atas penipuan-penipuan investasi yang tidak benar.
 
Carlo Ponzi lahir di Italia dan pindah ke New York pada tahun 1893. Saat
 itu usianya 15 tahun, dan dia suka mencari berbagai jalan singkat 
menuju kekayaan. Dia pernah masuk penjara di Kanada (karena penipuan 
surat berantai dan penggunaan cek palsu) dan juga di Atlanta (untuk 
skema imigrasi ilegal). Akhirnya Ponzi pindah ke Boston tahun 1919.
 Berpindah kerja dari satu tempat ke tempat lainnya di kota Boston, pria
 berbadan kecil ini (tingginya sekitar 156 cm, walaupun sering tidak 
memiliki pekerjaan, namun selalu mengenakan pakaian yang elegan) 
bertekad mengubah realita hidupnya. Dia sering begadang membayangkan 
berbagai cara untuk menjadi kaya dengan cepat.
Boston bukanlah tempat yang sesuai untuk menjadi orang miskin. Kota itu penuh dengan orang kaya dengan gaya hidup yang mewah, hal ini membuat Ponzi muda frustrasi dan sangat kecewa. Dia terus memeras otak untuk memikirkan bagaimana caranya dia akan mendapatkan sebagian dari kemakmuran yang berlimpah di kota barunya. Selama waktu itu, Ponzi juga tidak lupa untuk selalu menyurati keluarga dan saudaranya yang mungkin sedang khawatir padanya, mengingat masa itu adalah masa perang dunia pertama.
Boston bukanlah tempat yang sesuai untuk menjadi orang miskin. Kota itu penuh dengan orang kaya dengan gaya hidup yang mewah, hal ini membuat Ponzi muda frustrasi dan sangat kecewa. Dia terus memeras otak untuk memikirkan bagaimana caranya dia akan mendapatkan sebagian dari kemakmuran yang berlimpah di kota barunya. Selama waktu itu, Ponzi juga tidak lupa untuk selalu menyurati keluarga dan saudaranya yang mungkin sedang khawatir padanya, mengingat masa itu adalah masa perang dunia pertama.
 
Surat-surat yang dia tulis ini kemudian memberikan Ponzi sebuah gagasan 
yang di kemudian hari dia ilustrasikan sebagai sebuah “gagasan hebat.” 
Ponzi sendiri mungkin tidak menyangka, skema yang dia ciptakan ini pada 
akhirnya menjadi bentuk lain dari sistem spekulasi mata uang modern.
 Di awal 1900-an, seseorang dapat menyertakan sebuah kupon di dalam 
surat untuk menghemat biaya koresponden untuk membeli perangko. Sebuah 
organisasi yang dinamakan International Postal Union mengeluarkan kupon 
yang dapat diperdagangkan di sejumlah negara tertentu untuk mendapatkan 
perangko setempat.
 Ponzi menemukan bahwa kupon-kupon yang dibeli 
di negara yang ekonominya lemah dapat dijual dengan sejumlah keuntungan 
di Amerika Serikat. Dia memutuskan untuk menggunakan sedikit uang yang 
dengan susah payah dia tabung untuk mencoba “gagasan hebat” ini. 
Sayangnya, dalam waktu singkat dia menemukan bahwa ada berbagai hal 
lainnya di skema ini yang membuat impiannya tidak bisa berhasil. 
Terutama adalah bahwa mayoritas keuntungan pada akhirnya ternyata 
kembali ke organisasi postal.
 Namun, walaupun gagasan hebat dia 
tidak berhasil, hal yang lain muncul. Setiap kali dia membicarakan skema
 ini dengan orang lain, mereka tampaknya percaya dan tertarik untuk 
mendengar lebih lanjut. Teman-teman dan keluarga mereka akan selalu 
bertanya padanya, tanpa curiga, bagaimana rencana ini harus dilakukan. 
Orang-orang sangat tertarik dengan investasi ini, walaupun Ponzi sudah 
tahu skema itu sebenarnya tidak berhasil.
 Jadi, di akhir tahun 
1919, Ponzi mengambil keputusan yang akan membuat namanya tercatat di 
sejarah sebagai salah satu icon paling terkenal di dunia penipuan. Dia 
berhenti membeli kupon perangko internasional dan berurusan dengan 
birokrasi tak berujung. Mulai saat itu dia fokus untuk melakukan hal 
yang lebih menguntungkan, yaitu mencari investor.
 Pada Desember 
1919, Ponzi mulai menggunakan nama baru, “Charles” Ponzi. Dengan modal 
$150, dia mulai meminjam uang dengan memberikan nota-nota pengembalian 
di masa mendatang. Dia mulai mengundang teman-teman dan saudara mereka 
untuk ikut di program yang dia sebut sebagai “Rencana Ponzi.”
 
Ponzi mengklaim bahwa dia bisa menghasilkan keuntungan 100% dalam 
beberapa bulan. Masalahnya adalah dia kekurangan modal untuk 
mengeksploitasi kelemahan sistem postal internasional. Karena masih ada 
ruang untuk pertumbuhan, dia tidak keberatan untuk berbagi keuntungan 
dengan investor.
 Ponzi melakukan presentasinya secara berhasil. 
Dia memberi contoh bahwa sebuah kupun yang dia beli di Spanyol dengan 
harga satu sen dapat ditukar dengan nilai ekuivalen enam sen di Amerika.
 Keuntungannya adalah lima kali lipat! Nada bicaranya begitu meyakinkan 
sehingga banyak orang mempercayainya.
 Apapun juga yang dia 
katakan, dia berhasil. Beberapa orang, termasuk teman dekat dan saudara 
mereka, memutuskan untuk berjudi dengannya, dan Ponzi berhasil 
mengumpulkan $1.250 dari mereka. 90 hari kemudian, Ponzi memberikan 
bunga kepada mereka sebesar $750. Investor yang terkagum-kagum padanya 
menceritakan kisah ini kepada lebih banyak orang. Dalam waktu singkat, 
kantor Ponzi penuh dengan orang-orang serakah yang ingin 
menginvestasikan uang mereka kepadanya.
 Dengan perjanjian 
tertulis bahwa dia akan membayar $150 dalam waktu 90 hari untuk setiap 
$100 yang dia terima, Ponzi berhasil meyakinkan ribuan orang yang 
akhirnya memberikan jutaan dolar kepadanya (termasuk ¾ anggota 
kepolisian Boston). Dia juga kadang-kadang menenangkan kebimbangan 
investornya dengan melunasi pembayarannya dalam waktu 45 hari. Dalam 
delapan bulan, dia mengumpulkan $9 juta, yang mana kewajibannya adalah 
$14 juta. Dia membayar agennya komisi sebesar 10%. Termasuk 50% bunga 
pinjaman kepada investor, bunga yang harus dia bayar sebenarnya adalah 
60%.
 Tetapi metode finansial gaya Ponzi tidak berdasarkan 
keuntungan riil dalam berbisnis. Dia menggunakan uang investor baru 
untuk membayar uang investor lama yang jatuh tempo. Walaupun penuh 
dengan uang tunai, sebenarnya Ponzi tidaklah menghasilkan uang apapun. 
Dalam suatu proses pengadilan di kemudian hari, terbukti bahwa 
sebenarnya Ponzi berada dalam kondisi yang sangat kepepet, semakin besar
 bisnisnya, semakin besar masalahnya. Dia sama sekali tidak melakukan 
investasi apapun, semua uang yang sedang dia pegang adalah uang 
orang-orang yang berhasil ditipunya.
 Suatu saat, Ponzi 
mendapatkan $200 ribu dalam sehari, dengan dividen 50% dalam 90 hari. 
Akhirnya, dia menaikkan janjinya dengan memberikan 100% bunga dalam tiga
 bulan. Para investor pun antri menyerahkan uang kepadanya.
 Ponzi
 adalah seorang genius dalam memanipulasi orang. Sebagai contoh: bila 
seorang investor mau mengambil uang mereka yang jatuh tempo, mereka 
harus berjalan melewati kantor mereka untuk sampai ke counter yang 
antriannya sangat panjang karena cuma ada dua atau tiga counter yang 
buka.
 Setelah uang ada di tangan, para investor ini berjalan 
keluar dengan menghadapi belasan counter investasi yang antriannya 
pendek. Mayoritas kemudian tergoda untuk menginvestasikan lagi uang 
mereka. Sangat sedikit orang yang berjalan keluar dari kantor Ponzi 
dengan uang di tangan.
 Di puncak masa likuiditasnya, Ponzi 
menjadi seorang maniak shopping. Dia menghabiskan waktunya untuk membeli
 baju baru, jam emas, berlian untuk istrinya, sebuah mobil limosin, dan 
juga villa 20 kamar di Lexington, pinggir kota Boston. Seperti yang juga
 dilakukan para penipu yang mengikuti jejaknya, Ponzi menghabiskan 
sejumlah besar waktunya untuk membelanjakan uangnya.
 Di awal 
bulan Juli 1920, Ponzi mendapatkan omset $1 juta per minggu. Pada suatu 
hari, Ponzi membawa sebuah tas berisi uang tunai $3 juta menuju Hanover 
Trust Co., dan membeli sejumlah saham di bank tersebut. Sayang 
kesuksesan dia tidak berlangsung lama.
 Karena setiap hari ada 
ratusan orang antri di kantornya untuk menyetor dan mengambil uang, 
seorang editor harian Boston Post meminta pendapat dari sejumlah ahli 
keuangan dan mereka menyimpulkan bahwa, walaupun memang ada kemungkinan 
untuk mendapatkan keuntungan ribuan dolar dari pertukaran kupon 
perangko, namun “gagasan hebat” Ponzi tidak mungkin sanggup melayani 
permintaan yang sedemikian besar dengan perdagangan sebesar jutaan 
dolar.
 Tidak lama kemudian, para reporter yang skeptis meminta 
wawancara dengannya. Karena khawatir akan image-nya, Ponzi menyewa 
seorang public relation bernama William McMasters untuk menangani 
publisitasnya. Ini ternyata adalah langkah bumerang baginya. McMasters 
menghabiskan beberapa hari di kantor Ponzi, dan menemukan bahwa operasi 
ini adalah sebuah penipuan dan langsung menuju Kejaksaan. “Orang ini 
adalah seorang idiot finansial,” kata McMasters. “Dia bahkan tidak bisa 
berhitung. Dia duduk dengan mengangkat kedua kakinya di meja dan 
menghisap cerutu lewat pipa emasnya sambil berguman tentang kupon 
perangko.”
 Ponzi dipanggil untuk menghadap pengadilan di Boston. 
Para penggemar etnik Italianya bersorak mendukung saat Ponzi melewati 
jalan, namun para auditor dan polisi yang menggeledah kantornya tidak 
berhasil menemukan apapun, selain catatan nama-nama dan nomor telepon. 
Karyawannya, saat ditanya, mereka tidak tahu bagaimana sebenarnya bos 
mereka mendapatkan profit usaha.
 Sebulan kemudian, khawatir akan 
runtuhnya skema “gagasan hebatnya”, Ponzi membawa $2 juta uang tunai 
menuju Saratoga Springs. Dia berharap memiliki nasib yang baik di casino
 tersebut. Dia tidak berhasil, dia kehilangan semuanya.
 Pada 
Agustus 1920, harian Boston Globe menulis sebuah ekspos terhadap skema 
Ponzi. Nyaris terjadi kerusuhan, ribuan investor yang ketakutan menyerbu
 kantor Ponzi dan meminta uang mereka kembali. Itu seperti rush terhadap
 sebuah bank. Pengadilan kemudian menjelaskan secara detail.
 Pada
 tanggal 19 Juli, rekening Ponzi di Hanover Trust adalah $334.000. Pada 
tanggal 24 Juli adalah sebesar $871.000. Namun, minggu berikutnya 
terjadi penarikan: $572.000 pada 26 Juli, $228.000 pada 27 Juli, dan 
$905.000 pada 28 Juli, total melebihi $1.765.000. Walaupun demikian, 
rekeningnya masih menunjukkan surplus, karena Ponzi menyetor uang 
tambahan yang dia ambil dari bank lain. Skema ini akhirnya berakhir 
karena penarikan sebesar $331.000 pada tanggal 9 Agustus. Ponzi 
bangkrut.
 Di puncak skemanya, Ponzi hanya memiliki kupon perangko
 senilai $30, dengan uang investor sebesar $10 juta dari sekitar 20.000 
investor di Boston dan New York.
 Dalam masa 10 bulan itu, Ponzi 
merasakan suka duka tertinggi dari kehidupannya. Kebanyakan investor 
yang percaya padanya kehilangan seluruh uang mereka. Ponzi akhirnya 
ditangkap agen Federal dan menjalani hukuman penjara selama empat tahun 
di penjara Massachusetts.
 Setelah keluar dari penjara, Ponzi 
kembali mengasah bakatnya. Dia melakukan berbagai aksi penipuan di 
Florida. Akhirnya, dia dideportasi kembali ke Italia. Dalam wawancaranya
 yang terakhir bersama sebuah harian berita, Ponzi mengatakan bahwa dia 
tidak menyesal namun berharap dunia memaafkannya.
 Yang kemudian 
terjadi lebih cocok dibilang “melupakannya.” Di awal 1930-an, pimpinan 
Italia Benito Mussolini secara ceroboh mengira pria bernama Ponzi ini 
adalah seorang genius perbankan. Ponzi diangkat sebagai pejabat tinggi 
di pemerintahan Italia. Tidak lama kemudian, para pengikutnya menemukan 
bahwa pimpinan mereka bahkan tidak bisa berhitung. Ponzi mengetahui 
bahwa dia segera akan diekspos, dia segera mengepak beberapa tas berisi 
uang tunai dan berlayar menuju Amerika Selatan.
 Namun, ternyata 
Ponzi melakukan hal yang sama di sana. Ketika Ponzi meninggal di Brazil 
beberapa tahun setelah itu di salah satu rumah sakit, dia sedang dalam 
pengawasan polisi.
 Nah itu sejarah om Ponzi, semoga setelah 
mengerti sepak terjang beliau kita tidak menjadi penipu ulung dengan 
memanfaatkan skema ponzy.
 HIKMAH DARI SEJARAH PONZY
 Hikmah
 dari sejarah tentang Ponzi adalah bahwa yang namanya sebuah permainan, 
pastilah akan berakhir.  Apalagi jika permainan itu berbalut dengan 
penipuan.  Begitu pula dengan money game alias “Permainan Uang” pasti 
juga akan berakhir.  Sang creator permainan uang tersebut berakhir 
dengan rasa malunya dalam tindakan kriminalitas (penipuan berkedok 
investasi).  Begitu pula dengan permainan uang yang lagi “hot” di 
Indonesia ini yakni MMM, pasti juga akan berakhir juga.  Yang menjadi 
pertanyaan adalah “Bagaimana Caranya?” dan “Kapan?”.  Dua hal ini akan 
dibahas pada thread ke-5 (thread terakhir) dari serial thread ini.
Ponzy is an one of money games method...
Ponzy is an one of money games method...
 Sumber pendukung:


0 komentar:
Posting Komentar
THANK'S FOR COMMENT
ON BOX COMMENT,PLEASE DON'T INCLUDE LINK(s)
SPAM=BANNED