SPONSOR

ADS

4/11/2015

DIBALIK MONEY GAME PART 2: SKEMA MONEY GAME ALA PONZY

Ini adalah thread ke-2 dari serial artikel “Dibalik Money Game”. Pada thread ini ane ingin membahas tentang Skema Money Game ala Ponzy. Seperti apakah skema nya?? Lets cekidot...

NOTE: Sebelum membaca thread ke-2 ini, para pembaca sebelumnya harus membaca thread pertama dalam serial ini yang berjudul “Dibalik Money Game: Sejarah Ponzy” karena setiap thread saling berhubungan satu sama lain. Jika tidak membaca thread pertama, maka pembaca akan merasa kesulitan memahami thread ke-2 ini.
SKEMA MONEY GAME ALA PONZY
Skema Money Game ala Ponzy terjadi ketika kita melihat dua kegiatan tersebut:
1. Perancang program menggunakan uang dari investor sendiri untuk membayar bunga “investasi” mereka, sambil menyakinkan mereka untuk tetap mempertahankan dana investasi mereka.
2. Perancang program mencari investor baru dan menggunakan uang mereka untuk membayar kepada investor lama.
Semakin besar bunga yang dijanjikan, semakin besar kebutuhan perancang program untuk menemukan partisipan baru. Semakin cepat masa jatuh tempo yang dijanjikan, semakin cepat perancang program harus menemukan investor baru.
Seperti sebuah “game” pada umumnya, maka pada akhirnya skema money game Ponzy pasti akan runtuh alias “game over”. Pertanyaannya hanya dua yakni: Bagaimana? Dan Kapan? Untuk jawaban dari 2 pertanyaan itu akan ane bahas di thread ke-5 nanti.
Berikut adalah sebuah ilustrasi bagaimana skema Ponzy bekerja di zaman sekarang:
Contoh
Ente mengaku sebagai seorang pengusaha peternakan ayam. Ente membuat perhitungan bisnis peternakan ayam dan menemukan bahwa untuk setiap juta rupiah yang diinvestasikan, Ente bisa mendapatkan keuntungan 400% dalam setahun. Setelah itu, Ente mulai mengundang orang-orang untuk mendengarkan presentasi Ente. Ente menawarkan kepada mereka bunga 25% setiap 3 bulan atas dana investasi mereka.
Ketika orang mulai menginvestasikan uang mereka, Ente secara aktif masih terus mencari investor baru. Saat masa 3 bulan sampai, Ente menggunakan uang investor sendiri untuk membayar mereka. Proses ini dilanjutkan selama yang Ente bisa sampai Ente tidak sanggup membayar para investor lagi. Permainan uangnya mudah kan?! Semua orang bisa melakukannya.
“Ane masih bingung nih, tolong jelaskan lebih rinci lagi?!”
Ok, kalau seandainya masih bingung, akan ane jelaskan dengan menggunakan nominal sebagai berikut. Misalkan, ente yang ngaku-ngaku punya usaha peternakan ayam itu akhirnya mendapatkan 5 orang investor awal yakni Andi, Budi, Cindi, Doni, dan Edi. Andi mendaftar sebagai inverstor pertama dengan nominal Rp.3.000.000, lalu disusul oleh Budi sebagai investor ke-2 dengan nominal Rp.5.000.000 dan urutan investor seterusnya oleh Cindi, Doni, dan Edi dengan masing-masing Rp.4.000.000, Rp.2.000.000, dan Rp.6.000.000. Ente menjanjikan kepada para investor tersebut bunga 25% dari jumlah nominal investasi dalam 3 bulan kepada semua investor tersebut maka pembagian bunganya adalah sebagai berikut: Andi Rp.750.000, Budi Rp.1.250.000, Cindi Rp.1.000.000, Doni Rp.500.000, Edi Rp.1.500.000. Ke semua bunga investor tersebut harus dipenuhi setiap 3 bulan sekali.
Nah,lalu bagaimana cara membayar bunga-bunga investasi tersebut?? Kan usaha peternakan ayam nya cuma omong kosong semata?!
Cara pembayarannya adalah dengan membayar bunga investor lama menggunakan uang investor baru dan hal ini berlaku untuk seterusnya. Bunga investasi si Andi yang Rp.750.000 itu dibayar menggunakan uang investasi si Budi yang Rp.5.000.000, bunga investasi si Budi yang Rp.1.250.000 dibayar menggunakan uang investasi si Cindi yang Rp.4.000.000, bunga investasi si Cindi yang Rp.1.000.000 dibayar menggunakan uang investasi si Doni yang Rp.2.000.000, bunga investasi si Doni yang Rp.500.000 dibayar menggunakan uang investasi Edi yang Rp.6.000.000.
Loh,terus yang bayar bunga investasi si Edi yang Rp.1.500.000 siapa dong??
Nah, buat bayar bunga investasinya si Edi ya ente harus cari lagi investor-investor baru untuk membayar bunga investasinya si Edi tersebut. Misal, dalam 3 bulan ente ketemu investor-investor baru namanya feri, gani, sama heni maka uang-uang investasi mereka lah yang digunakan buat bayar bunga investasi si Edi tersebut. Dan hal tersebut berlanjut terus menerus… uang investor lama dibayar menggunakan uang investor baru dan seterusnya…
Di contoh di atas, perancang program tidak memiliki niat untuk mengembangkan peternakan ayam sejak awal, sama seperti Ponzy yang dari awal memang tidak niat merancang program kupon perangko organisasi postal tersebut (coba baca lagi thread pertama tentang sejarah ponzy). Namun skema Ponzy tidak selalu seperti itu. Kadang-kadang, perancang program bisa jadi benar-benar melaksanakan rencana bisnis yang dia buat. Namun, di tengah jalan, bisnisnya gagal dan dia menemukan bahwa keuntungan dengan mengembangkan skema Ponzy ternyata lebih menguntungkan dibanding dengan rencana bisnis awalnya. Akhirnya, dia berpindah haluan dan fokus pada pencarian investor baru dan mengabaikan rencana bisnis awalnya.
Anyway,dalam suatu sistem pasti ada kelemahannya, begitu pula dengan skema money game om Ponzy tersebut. Ada 2 kelemahan mendasar dalam sistem money game ini yakni:
1. Tidak ada besaran nominal investasi yang baku, jumlah nominal bervariatif.
Ini akan mengakibatkan pelaku (para pemain/investor) kesusahan dalam membayar besarnya kewajiban bunga/iming-iming uang antar peserta. Contohnya misalnya ente punya kewajiban bayar bunga investasi si Andi Rp.10.000.000, tapi ente gak nemu investor-investor lainnya yang punya uang investasi melebihi nominal bunga investasinya si Andi. Anggap aja ente nemu investor lain yakni Roni dan Susi yang masing-masing menginvestasikan Rp.3.000.000 dan Rp.4.000.000. Jika kedua nilai nominal investasi tersebut digabung (Rp.3.000.000 + Rp.4.000.000 = Rp.7.000.000) tidak sanggup membayar kewajiban ente terhadap si Andi tersebut yang besarnya Rp.10.000.000. Alhasil,ente harus menguras waktu dan tenaga untuk mencari-cari investor-investor baru lagi dan lagi sampai kewajiban ente pada si Andi terpenuhi. Sikut sana sikut sini, tipu sana tipu sini yang penting dapat duit. Hehehe… Astaghfirullah… (-_-“)
2. Tidak adanya batasan jumlah investor di tiap “jenjang” nya.
Ini akan mengakibatkan membludaknya para peserta investasi bodong ini tanpa ada pengaturan sebelumnya. Alhasil, ente akan kesusahan dalam mengkoordinir dalam pembayaran bunga investasi tiap investor. Jika seandainya ada pembatasan dalam hal ini misal untuk investor generasi pertama 10 orang, lalu generasi kedua 50 orang, generasi ketiga 100 orang dan begitu seterusnya maka ente dapat mengkoordinir tiap jenjang investor tersebut. Investor generasi pertama (total uang hasil dari 10 orang yang masuk ke kantong ente) mendapat bunga investasi dari generasi kedua (total uang hasil dari 50 orang), investor generasi kedua (total uang hasil dari 50 orang) mendapat bunga investasi dari generasi ketiga (total uang hasil dari 100 orang) dan seterusnya… dan seterusnya…
Dari 2 kelemahan itu lahirlah sistem dalam skema money game baru yakni “Skema Piramida” untuk memperbaiki skema permainan uang punyanya om Ponzy tersebut. Seperti apa skema piramida tersebut?? Bakal ane jelaskan nanti di thread ke-3.
Well, mungkin ini dulu thread artikel dari ane. Klo ada salah-salah kata ane minta maaf. Jika ada hal-hal yang ingin ditambahkan oleh pembaca dalam lingkup skema money game ala om Carlo Ponzy, ane persilahkan. Sampai jumpa lagi di thread artikel ane berikutnya dalam “Dibalik Money Game” the series.

0 komentar:

Posting Komentar

THANK'S FOR COMMENT
ON BOX COMMENT,PLEASE DON'T INCLUDE LINK(s)
SPAM=BANNED

ADS

MY BEST SURVEY SITE(GET MONEY FROM SURVEY SITE)