NOTE: Sebelum membaca thread ke-3 ini, para pembaca sebelumnya
harus membaca thread pertama dan thread ke-2 dalam serial ini karena
setiap thread saling berhubungan satu sama lain. Jika tidak membaca
thread pertama dan thread ke-2, maka pembaca akan merasa kesulitan
memahami thread ke-3 ini.
SKEMA MONEY GAME PIRAMIDA
Pada dasarnya kekurangan skema Ponzy ada 2 yakni:
1. Tidak ada besaran nominal investasi yang baku, jumlah nominal bervariatif.
2. Tidak adanya batasan jumlah investor di tiap “jenjang” nya.
Di skema money game piramida, kedua kekurangan tersebut diperbaiki. Sehingga menjadi:
1. Ada besaran nominal investasi yang baku dan biasanya besar
nominalnya kecil, sehingga bisa banyak mengundang minat partisipan untuk
ikut investasi bodong ini.
2. Adanya batasan jumlah investor tiap “jenjang” yang selanjutnya dalam thread ini kita sebut dengan tiap “level”.
Selain dari 2 hal yang ane jelaskan di atas, terdapat perbedaan utama
antara skema Ponzy dengan skema piramida. Perbedaan utama antara skema
Ponzy dengan permainan uang piramida adalah usaha para
partisipan/investor. Pada skema Ponzy, para investor adalah bersikap
pasif, mereka tinggal menunggu masa jatuh tempo dan mengambil uang
mereka. Sedangkan pada permainan piramida, para partisipan harus secara
aktif mencari partisipan baru. Para peserta memang sejak awal menyadari
apa yang mereka lakukan, mereka memang sadar bahwa keselamatan modal dan
keuntungan yang mereka terima adalah tergantung hasil perekrutan
mereka.
Pada permainan piramida, para peserta mula-mula harus
membayar biaya tertentu untuk bisa bergabung dengan sistem investasi
bodong itu untuk mencari rekrutan baru dan mendapatkan komisi/bonus dari
perusahaan.
Contoh Skema Piramida
Sebuah perusahaan,
sebut saja PT. Kecubung Investama Indonesia, menawarkan peluang “bisnis”
seperti ini: Ente disuruh membayar Rp75.000 untuk bergabung dengan
mereka. Rp25.000 adalah joining fee, sisa Rp50.000 dibayar kepada lima
orang yang merupakan upline Ente (upline disini adalah
partisipan/investor lama sebelum ente), dan masing-masing upline
mendapatkan Rp10.000. Setelah membayar uang itu, Ente berhak menjadi
anggota perusahaan mereka dan mulai mencari 5 partisipan baru. Para
partisipan baru juga akan menyetor Rp75.000 dan Ente sebagai perekrut,
upline dari mereka, akan mendapatkan Rp10.000.
NOTE: PT.
Kecubung Investama Indonesia hanyalah nama fiktif belaka dalam thread
ini, kalau ada kesamaan dengan dengan nama seseorang/organisasi atau
lainnya, ane minta maaf ya…
Setiap orang boleh merekrut maksimal 5 orang dalam satu level. Karena
total ada 5 upline yang akan mendapatkan bayaran, berarti total
pembayaran adalah sebesar 5 level. Total pembayaran yang bisa Ente
terima secara matematis adalah sebagai berikut:
Level 1 : 5 partisipan : bonus Rp 50.000,-
Level 2 : 25 partisipan : bonus Rp 250.000,-
Level 3 : 125 partisipan : bonus Rp 1.250.000,-
Level 4 : 625 partisipan : bonus Rp 6.250.000,-
Level 5 : 3125 partisipan : bonus Rp 31.250.000,-
Total bonus komulatif matematis adalah: Rp 39.050.000,-
Ini tampaknya sebuah bisnis yang “masuk akal” dan yang pasti, sangat
bonafit, bagi kebanyakan orang. Bayangkan saja, dengan modal Rp75.000,
seseorang bisa mendapatkan manfaat maksimal sebesar 39 juta, artinya
lebih dari 52.000%. Bisnis atau tabungan deposito jangka pendek mana
yang bisa menandingi angka ini?
Sesungguhnya, perusahaan seperti
ini beberapa di antaranya menyebut mereka sebagai PT. X, artinya di
Indonesia mereka adalah badan hukum yang legal. Saya tidak tahu apakah
PT. yang melekat pada nama perusahaan seperti itu adalah jujur atau
tidak, yang jelas saya memang pernah melihat brosur iklan dari PT – PT
pelaku investasi bodong seperti itu.
Pada mayoritas permainan
piramida, biaya untuk bergabung biasanya masih terjangkau kebanyakan
orang. Para partisipan sejak awal memang sudah menyadari bahwa mereka
sedang melakukan usaha piramida. Mereka tidak takut rugi, karena bagi
mereka kegiatan itu hanyalah sebuah taruhan judi biasa, kalaupun rugi,
kerugiannya masih bisa diterima dan tidak memberatkan. Misalnya pada
contoh yang tadi, Rp.75.000 mungkin bukan nominal yang besar pada
mayoritas orang. Jadi kalau pun gagal dan kehilangan Rp.75.000, masih
bisa untuk diikhlaskan walaupun merupakan suatu kerugian.
Seperti
yang ane jelaskan pada contoh yang tadi, para partisipan lama akan
mendapatkan bonus jumlah yang paling besar karena “Hukum Pareto” dimana
80% keuntungan hasil dari investasi bodong ini akan didapatkan pada para
partisipan awal (kalau di contoh yang ane jelaskan di awal adalah
partisipan di level 1). Jumlah para partisipan di level-level bawah
adalah 90% dari total investor bodong ini, maka perlu diketahui kalau
ke-90% ini bisa jadi “gagal” mendapatkan uang hasil dari investasi ini.
Kenapa?? Jawabannya tunggu di thread ke-5
Seperti sebuah “game” pada umumnya, maka pada akhirnya skema money game
piramida pasti akan runtuh alias “game over”. Pertanyaannya hanya dua
yakni: Bagaimana? Dan Kapan? Untuk jawaban dari 2 pertanyaan itu akan
ane bahas di thread ke-5 nanti.
Anyway,dalam suatu sistem pasti
ada kelemahannya, begitu pula dengan skema money game piramida
tersebut. Kelemahannya terletak pada adanya “Penanggung Jawab
Kegiatan”. Jika dilihat dari contoh yang tadi ane jelaskan, penanggung
jawab kegiatan adalah PT. Kecubung Investama Indonesia. Jadi, kalau
tindakan-tindakan yang merugikan para partisipan/investor maka mereka
mengadu pada PT. Kecubung Investama Indonesia atau mungkin mereka bisa
mengadukan PT. Kecubung Investama Indonesia ke ranah hukum atas tindakan
penipuan (investasi bodong).
Untuk mengatasi kelemahan dalam
sistem skema money game piramida maka lahirlah sebuah sistem skema money
game baru yakni “Skema Arisan Berantai” yang bakal ane jelaskan di
thread ke-4.
SKEMA PIRAMIDA UPLINE-DOWNLINE MONEY GAME BERKEDOK BISNIS MLM
Jika kita lihat, skema piramida itu mirip pada sistem money game yang
berkedok bisnis MLM. Ya,hubungan garis kaki antara upline dengan
downline. Sesuai dengan skema piramida pada penjelasan sebelumnya, pada
permainan ini para partisipan lama harus aktif mencari partisipan baru
agar permainan dapat terus berjalan. Dalam hal ini partisipan lama
diidentikan dengan upline dan partisipan baru adalah downline. Upline
harus tetap terus mencari downline agar bisa mendapatkan uang (bonus
prospecting),begitu pula downline tersebut harus mencari downline lagi
agar permainan tetap berlanjut (bonus prospecting berkesinambungan).
Bedanya, ini dilakukan dengan menggunakan sistem penjualan produk
(mungkin lebih tepatnya berkedok jualan produk) dan berlaku sistem
“flush-out” (batasan bonus). Walau ane sendiri masih rancu apakah
pelaku (upline-downline) merupakan penjual produk atau pemakai produk
karena sistem pemasaran yang terpaket dengan sistem perekrutan (bisnis
MLM jenis prospecting oriented)
Contoh Skema Money Game Berkedok Bisnis MLM
Sebuah perusahaan MLM dengan nama PT. Melia Kecubung Sejahtera (MKS)
yang menjual produk berupa Melia Kecubung dan Melia Babadotan
menggunakan skema sistem piramida binary (2 kaki-2 kaki) dalam sistem
pemasaran berjenjangnya yang mencakup batasan sampai 10 level sesuai
dengan semboyan perusahaan 1010 (10 kiri, 10 kanan). Untuk join 1 paket
sistem produk seharga Rp.650.000 (Rp.600.000 untuk produk, Rp.50.000
untuk registrasi). Setiap berhasil melakukan duplikasi a.k.a merekrut
downline akan mendapat bonus dari perusahaan sebesar Rp.100.000
(pemotongan biaya automaintenance,administrasi,”flush-out”,dll
ditiadakan. Hehe...).
NOTE: PT. Melia Kecubung Sejahtera
hanyalah nama fiktif belaka dalam thread ini, kalau ada kesamaan dengan
dengan nama seseorang/organisasi atau lainnya, ane minta maaf ya…
Maka perhitungannya menjadi seperti berikut:
Level 1 : 2 downline : bonus Rp 200.000,-
Level 2 : 4 downline : bonus Rp 400.000,-
Level 3 : 8 downline : bonus Rp 800.000,-
Level 4 : 16 downline : bonus Rp 1.600.000,-
Level 5 : 32 downline : bonus Rp 3.200.000,-
Level 6 : 64 downline : bonus Rp 6.400.000,-
Level 7 : 128 downline : bonus Rp 12.800.000,-
Level 8 : 256 downline: bonus Rp 25.600.000,-
Level 9 : 512 downline: bonus Rp 51.200.000,-
Level 10 : 1024 downline: bonus Rp 102.400.000,-
Bayangkan, dari modal join yang sambil beli produk Rp.650.000 bisa
mendapatkan keuntungan sampai Rp.102.400.000. Itu baru pembelian 1
paket, bagaimana kalau lebih dari 1 paket?? Mungkin hasilnya jauh lebih
besar lagi kalau ambil paket yang paling besar dari bisnis money game
berkedok bisnis MLM ini.
Kapan sistem ini akan berakhir?? Kapan
PT.Melia Kecubung Sejahtera pada contoh tersebut itu akan sulit
berkembang lagi (atau mungkin berakhir)?? Lagi-lagi nanti bakal ane
jelaskan di thread ke-5, harap sabar untuk menunggu ya…
Namun pada kenyataannya, karena ada banyak muslihat dalam money game
berkedok bisnis MLM ini terutama dalam hal support system, pelaku-pelaku
(upline-downline) hanya bertahan antara (rata-rata) 6 bulan - 3 tahun
karena banyaknya biaya yang harus dia keluarkan untuk kegiatan support
system perusahaan (seminar,pelatihan,beli alat pendukung,dll) yang
artinya "tekor di ongkos". Jadi tidak perlu sampai melihat penjelasan
ane di thread ke-5. Hehehe..
Coba perhatikan pada penjelasan ane tentang skema piramida di atas (90%
peserta ada di ujung-ujung kaki paling bawah), sesuai dengan hukum
pareto (80:20), 20% member awal akan mendapatkan 80% keuntungan dari
bisnis money game berkedok MLM ini. Siapakah mereka itu?? Mereka
adalah para “Top Leader” a.k.a leader ring 1 dari PT.Melia Kecubung
Sejahtera. Maka jangan heran kalau mereka kaya tapi para
downline-downline mereka yang jauh dibawahnya pada sengsara. Hahaha..
Well, mungkin ini dulu thread artikel dari ane. Klo ada salah-salah
kata ane minta maaf. Jika ada hal-hal yang ingin ditambahkan oleh
pembaca dalam lingkup skema money game piramida, ane persilahkan.
Sampai jumpa lagi di thread artikel ane berikutnya dalam “Dibalik Money
Game” the series.
Sumber
Sumber
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar
THANK'S FOR COMMENT
ON BOX COMMENT,PLEASE DON'T INCLUDE LINK(s)
SPAM=BANNED