SPONSOR

ADS

4/13/2015

DIBALIK MONEY GAME PART 3: SKEMA MONEY GAME PIRAMIDA

NOTE: Sebelum membaca thread ke-3 ini, para pembaca sebelumnya harus membaca thread pertama dan thread ke-2 dalam serial ini karena setiap thread saling berhubungan satu sama lain. Jika tidak membaca thread pertama dan thread ke-2, maka pembaca akan merasa kesulitan memahami thread ke-3 ini.
SKEMA MONEY GAME PIRAMIDA
Pada dasarnya kekurangan skema Ponzy ada 2 yakni:
1. Tidak ada besaran nominal investasi yang baku, jumlah nominal bervariatif.
2. Tidak adanya batasan jumlah investor di tiap “jenjang” nya.
Di skema money game piramida, kedua kekurangan tersebut diperbaiki. Sehingga menjadi:
1. Ada besaran nominal investasi yang baku dan biasanya besar nominalnya kecil, sehingga bisa banyak mengundang minat partisipan untuk ikut investasi bodong ini.
2. Adanya batasan jumlah investor tiap “jenjang” yang selanjutnya dalam thread ini kita sebut dengan tiap “level”.
Selain dari 2 hal yang ane jelaskan di atas, terdapat perbedaan utama antara skema Ponzy dengan skema piramida. Perbedaan utama antara skema Ponzy dengan permainan uang piramida adalah usaha para partisipan/investor. Pada skema Ponzy, para investor adalah bersikap pasif, mereka tinggal menunggu masa jatuh tempo dan mengambil uang mereka. Sedangkan pada permainan piramida, para partisipan harus secara aktif mencari partisipan baru. Para peserta memang sejak awal menyadari apa yang mereka lakukan, mereka memang sadar bahwa keselamatan modal dan keuntungan yang mereka terima adalah tergantung hasil perekrutan mereka.
Pada permainan piramida, para peserta mula-mula harus membayar biaya tertentu untuk bisa bergabung dengan sistem investasi bodong itu untuk mencari rekrutan baru dan mendapatkan komisi/bonus dari perusahaan. 

Contoh Skema Piramida
Sebuah perusahaan, sebut saja PT. Kecubung Investama Indonesia, menawarkan peluang “bisnis” seperti ini: Ente disuruh membayar Rp75.000 untuk bergabung dengan mereka. Rp25.000 adalah joining fee, sisa Rp50.000 dibayar kepada lima orang yang merupakan upline Ente (upline disini adalah partisipan/investor lama sebelum ente), dan masing-masing upline mendapatkan Rp10.000. Setelah membayar uang itu, Ente berhak menjadi anggota perusahaan mereka dan mulai mencari 5 partisipan baru. Para partisipan baru juga akan menyetor Rp75.000 dan Ente sebagai perekrut, upline dari mereka, akan mendapatkan Rp10.000.
NOTE: PT. Kecubung Investama Indonesia hanyalah nama fiktif belaka dalam thread ini, kalau ada kesamaan dengan dengan nama seseorang/organisasi atau lainnya, ane minta maaf ya…  
 
Setiap orang boleh merekrut maksimal 5 orang dalam satu level. Karena total ada 5 upline yang akan mendapatkan bayaran, berarti total pembayaran adalah sebesar 5 level. Total pembayaran yang bisa Ente terima secara matematis adalah sebagai berikut:
Level 1 : 5 partisipan : bonus Rp 50.000,-
Level 2 : 25 partisipan : bonus Rp 250.000,-
Level 3 : 125 partisipan : bonus Rp 1.250.000,-
Level 4 : 625 partisipan : bonus Rp 6.250.000,-
Level 5 : 3125 partisipan : bonus Rp 31.250.000,-
Total bonus komulatif matematis adalah: Rp 39.050.000,-
Ini tampaknya sebuah bisnis yang “masuk akal” dan yang pasti, sangat bonafit, bagi kebanyakan orang. Bayangkan saja, dengan modal Rp75.000, seseorang bisa mendapatkan manfaat maksimal sebesar 39 juta, artinya lebih dari 52.000%. Bisnis atau tabungan deposito jangka pendek mana yang bisa menandingi angka ini? 

Sesungguhnya, perusahaan seperti ini beberapa di antaranya menyebut mereka sebagai PT. X, artinya di Indonesia mereka adalah badan hukum yang legal. Saya tidak tahu apakah PT. yang melekat pada nama perusahaan seperti itu adalah jujur atau tidak, yang jelas saya memang pernah melihat brosur iklan dari PT – PT pelaku investasi bodong seperti itu.

Pada mayoritas permainan piramida, biaya untuk bergabung biasanya masih terjangkau kebanyakan orang. Para partisipan sejak awal memang sudah menyadari bahwa mereka sedang melakukan usaha piramida. Mereka tidak takut rugi, karena bagi mereka kegiatan itu hanyalah sebuah taruhan judi biasa, kalaupun rugi, kerugiannya masih bisa diterima dan tidak memberatkan. Misalnya pada contoh yang tadi, Rp.75.000 mungkin bukan nominal yang besar pada mayoritas orang. Jadi kalau pun gagal dan kehilangan Rp.75.000, masih bisa untuk diikhlaskan walaupun merupakan suatu kerugian.
Seperti yang ane jelaskan pada contoh yang tadi, para partisipan lama akan mendapatkan bonus jumlah yang paling besar karena “Hukum Pareto” dimana 80% keuntungan hasil dari investasi bodong ini akan didapatkan pada para partisipan awal (kalau di contoh yang ane jelaskan di awal adalah partisipan di level 1). Jumlah para partisipan di level-level bawah adalah 90% dari total investor bodong ini, maka perlu diketahui kalau ke-90% ini bisa jadi “gagal” mendapatkan uang hasil dari investasi ini. Kenapa?? Jawabannya tunggu di thread ke-5
Seperti sebuah “game” pada umumnya, maka pada akhirnya skema money game piramida pasti akan runtuh alias “game over”. Pertanyaannya hanya dua yakni: Bagaimana? Dan Kapan? Untuk jawaban dari 2 pertanyaan itu akan ane bahas di thread ke-5 nanti.

Anyway,dalam suatu sistem pasti ada kelemahannya, begitu pula dengan skema money game piramida tersebut. Kelemahannya terletak pada adanya “Penanggung Jawab Kegiatan”. Jika dilihat dari contoh yang tadi ane jelaskan, penanggung jawab kegiatan adalah PT. Kecubung Investama Indonesia. Jadi, kalau tindakan-tindakan yang merugikan para partisipan/investor maka mereka mengadu pada PT. Kecubung Investama Indonesia atau mungkin mereka bisa mengadukan PT. Kecubung Investama Indonesia ke ranah hukum atas tindakan penipuan (investasi bodong).
Untuk mengatasi kelemahan dalam sistem skema money game piramida maka lahirlah sebuah sistem skema money game baru yakni “Skema Arisan Berantai” yang bakal ane jelaskan di thread ke-4.

SKEMA PIRAMIDA UPLINE-DOWNLINE MONEY GAME BERKEDOK BISNIS MLM
Jika kita lihat, skema piramida itu mirip pada sistem money game yang berkedok bisnis MLM. Ya,hubungan garis kaki antara upline dengan downline. Sesuai dengan skema piramida pada penjelasan sebelumnya, pada permainan ini para partisipan lama harus aktif mencari partisipan baru agar permainan dapat terus berjalan. Dalam hal ini partisipan lama diidentikan dengan upline dan partisipan baru adalah downline. Upline harus tetap terus mencari downline agar bisa mendapatkan uang (bonus prospecting),begitu pula downline tersebut harus mencari downline lagi agar permainan tetap berlanjut (bonus prospecting berkesinambungan). Bedanya, ini dilakukan dengan menggunakan sistem penjualan produk (mungkin lebih tepatnya berkedok jualan produk) dan berlaku sistem “flush-out” (batasan bonus). Walau ane sendiri masih rancu apakah pelaku (upline-downline) merupakan penjual produk atau pemakai produk karena sistem pemasaran yang terpaket dengan sistem perekrutan (bisnis MLM jenis prospecting oriented)
Contoh Skema Money Game Berkedok Bisnis MLM
Sebuah perusahaan MLM dengan nama PT. Melia Kecubung Sejahtera (MKS) yang menjual produk berupa Melia Kecubung dan Melia Babadotan menggunakan skema sistem piramida binary (2 kaki-2 kaki) dalam sistem pemasaran berjenjangnya yang mencakup batasan sampai 10 level sesuai dengan semboyan perusahaan 1010 (10 kiri, 10 kanan). Untuk join 1 paket sistem produk seharga Rp.650.000 (Rp.600.000 untuk produk, Rp.50.000 untuk registrasi). Setiap berhasil melakukan duplikasi a.k.a merekrut downline akan mendapat bonus dari perusahaan sebesar Rp.100.000 (pemotongan biaya automaintenance,administrasi,”flush-out”,dll ditiadakan. Hehe...).
NOTE: PT. Melia Kecubung Sejahtera hanyalah nama fiktif belaka dalam thread ini, kalau ada kesamaan dengan dengan nama seseorang/organisasi atau lainnya, ane minta maaf ya… 

Maka perhitungannya menjadi seperti berikut:
Level 1 : 2 downline : bonus Rp 200.000,-
Level 2 : 4 downline : bonus Rp 400.000,-
Level 3 : 8 downline : bonus Rp 800.000,-
Level 4 : 16 downline : bonus Rp 1.600.000,-
Level 5 : 32 downline : bonus Rp 3.200.000,-
Level 6 : 64 downline : bonus Rp 6.400.000,-
Level 7 : 128 downline : bonus Rp 12.800.000,-
Level 8 : 256 downline: bonus Rp 25.600.000,-
Level 9 : 512 downline: bonus Rp 51.200.000,-
Level 10 : 1024 downline: bonus Rp 102.400.000,-
Bayangkan, dari modal join yang sambil beli produk Rp.650.000 bisa mendapatkan keuntungan sampai Rp.102.400.000. Itu baru pembelian 1 paket, bagaimana kalau lebih dari 1 paket?? Mungkin hasilnya jauh lebih besar lagi kalau ambil paket yang paling besar dari bisnis money game berkedok bisnis MLM ini.

Kapan sistem ini akan berakhir?? Kapan PT.Melia Kecubung Sejahtera pada contoh tersebut itu akan sulit berkembang lagi (atau mungkin berakhir)?? Lagi-lagi nanti bakal ane jelaskan di thread ke-5, harap sabar untuk menunggu ya…
Namun pada kenyataannya, karena ada banyak muslihat dalam money game berkedok bisnis MLM ini terutama dalam hal support system, pelaku-pelaku (upline-downline) hanya bertahan antara (rata-rata) 6 bulan - 3 tahun karena banyaknya biaya yang harus dia keluarkan untuk kegiatan support system perusahaan (seminar,pelatihan,beli alat pendukung,dll) yang artinya "tekor di ongkos". Jadi tidak perlu sampai melihat penjelasan ane di thread ke-5. Hehehe..

Coba perhatikan pada penjelasan ane tentang skema piramida di atas (90% peserta ada di ujung-ujung kaki paling bawah), sesuai dengan hukum pareto (80:20), 20% member awal akan mendapatkan 80% keuntungan dari bisnis money game berkedok MLM ini. Siapakah mereka itu?? Mereka adalah para “Top Leader” a.k.a leader ring 1 dari PT.Melia Kecubung Sejahtera. Maka jangan heran kalau mereka kaya tapi para downline-downline mereka yang jauh dibawahnya pada sengsara. Hahaha..

Well, mungkin ini dulu thread artikel dari ane. Klo ada salah-salah kata ane minta maaf. Jika ada hal-hal yang ingin ditambahkan oleh pembaca dalam lingkup skema money game piramida, ane persilahkan. Sampai jumpa lagi di thread artikel ane berikutnya dalam “Dibalik Money Game” the series.
Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

THANK'S FOR COMMENT
ON BOX COMMENT,PLEASE DON'T INCLUDE LINK(s)
SPAM=BANNED

ADS

MY BEST SURVEY SITE(GET MONEY FROM SURVEY SITE)